Media Komunikasi bersama untuk sharing IPTEKS, Diplomasi, ASEAN Community 2015, Pendidikan, Kebudayaan, Biological Control, Bioteknologi
29 Apr 2013
5 Apr 2013
3 Apr 2013
2 Apr 2013
1 Apr 2013
23 Mar 2013
Produksi Massal Bioinsektisida Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis spp dengan Berbagai Variasi Komposisi Pakan
Oleh:
Wagiyana dan Didik
Sulistyanto
Staf Pengajar Fakultas
Pertanian Universitas Jember
Pembiakkan
massal bioinsektisida Nematoda Entomopatogen (NEP) Heterorhabditis.
Indicus isolat lokal dapat dilakukan secara monoxenic dengan bakteri
simbion Photorhabdus luminescens pada
media padat agar maupun spon. Hasil tertinggi sebesar 27.5445,09 ekor nematoda
dihasilkan dari media formula Resep 1 dengan lama inkubasi 21 hari sedangkan
formula Resep 3, Resep 4 dan Resep 5 berturut-turut sebanyak 36.324,43 ekor,
76.186,4 ekor, dan 59.676,67ekor nematoda dengan lama inkubasi 14 hari untuk
Resep 3 dan Resep 5 serta 10 hari untuk Resep 4. Biaya terendah untuk
menghasilkan satu juta nematoda dicapai oleh media formula Resep 4 sebesar Rp.
54,08 sen pergram media. Hasil uji patogenesitas menunjukkan hasil yang tidak
berbeda nyata (DMRT 5 %) terhadap nematoda hasil pembiakkan massal pada media Resep
1, Resep 3, Resep 4 dan Resep 5.
Kata kunci: Pembiakkan missal, NEP isolat lokal, komposisi media.
22 Mar 2013
Sudah Siapkah Indonesia Menghadapi ASEAN Community 2015 khususnya dibidang Pendidikan dan Kebudayaan?
Mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok
Guru Besar Universitas
Jember
sulis2303@yahoo.com; Hp. 08124982150
ASEAN
Community 2015 merupakan moment penting yang terbuka bagi
negara-negara ASEAN dalam hal mobility
dan connectivity sumber daya manusia ASEAN disemua bidang baik pilar
Politik Keamanan, pilar Ekonomi serta Pilar Sosial Budaya termasuk didalamnya
bidang Pendidikan dan Kebudayaan. mengingat populasi penduduk ASEAN berjumlah
600 juta manusia dan 245 juta orang berasal dari Indonesia,
Jadi
ada 1/4 pendudukan ASEAN berasal dari Indonesia hal ini menunjukan betapa pentingnya
posisi Indonesia dalam negara-negara di ASEAN, selain Indonesia merupakan
negara yang mencetuskan ide pembentukan ASEAN serta tempat dimana sekretariat
ASEAN berada yang memiliki satu Visi, satu Identitas serta satu Komunitas yaitu
ASEAN.
Khususnya
pilar Sosial dan Budaya yang didalamnya termasuk Pendidikan dan Kebudayaan,
negara Indonesia masih belum begitu siap bila dibandingkan negara-negara ASEAN
lainnya baik dengan negara Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan
Philiphina, khususnya pada pendidikan Kejuruan serta Pendidikan Tinggi.
I. Pendidikan
Kejuruan atau Vocational Education di Indonesia sangat
mengkawatirkan dalam rangka ASEAN Community 2015 mendatang yang hanya kurang
dari 2 (dua) tahun lagi, sedangkan permasalahan di Sekolah Kejuruan (SMK) di
tanah air masih sangat banyak seperti;
(1) Apakah
para lulusan SMK atau Sekolah Kejuruan dari Indonesia bisa diterima bekerja di
negara-negara ASEAN,
(2) Belum
adanya Standarisasi Lulusan dari Sekolah Kejuruan (SMK) di tingkat ASEAN, baik
dari sisi Kurikulum Sekolah kejuruan ditingkat ASEAN, sehingga lulusan SMK atau
sekolah kejuruan dari Indonesia belum memiliki kompetensi kejuruan ditingkat
ASEAN, sedangkan dalam ASEAN Community 2015 mendatang semua lulusan SMK
dari beberapa negara ASEAN bisa bekerja dimana saja sesuai dengan kesepakatan
ASEAN,
Hal
ini sesuai dengan isi Deklarasi Cha-Am Hua Hin,Thailand dalam Roadmap ASEAN
Community (2009-2015) dalam memperkuat kerjasama pendidikan dalam persiapan
ASEAN Community 2015, pada peran Pendidikan dalam sektor Komunitas Ekonomi
ASEAN yang salah satunya mendukung mobilitas secara besar-besaran para pekerja
lulusan Kejuruan dan Sekolah Umum yang akan bekerja di negara ASEAN dengan
meningkatkan kualitas pendidikan dan standar profesionalisme para lulusan
Sekolah kejuruan dan Sekolah Umum untuk bisa bekerja dilingkungan negara ASEAN,
Mengembangkan
kompetensi berbasis standart peluang kerja di ASEAN, hal ini penting untuk
segera dilaksanakan persiapannya di tingkat Sekolah Kejuruan dan Sekolah Umum di
Indonesia yang sesuai dengan Kompetensi Standar ASEAN yang dibutuhkan oleh
dunia Industri ditingkat ASEAN,
Mendorong
perkembangan standarisasi secara umum pada Kompetensi Lulusan Sekolah Kejuruan
dan Umum ditingkat negara ASEAN, khususnya melaksanakan pola standarisasi
Lulusan Sekolah Kejuruan di Tanah Air yang memiliki kompetensi ditingkat ASEAN,
Pola
standarisasi Kurikulum dan Kompetensi lulusan Sekolah Kejuruan (SMK) di
Indonesia dan ASEAN bisa disinergikan dengan pola Distance Learning yang
telah lama dilaksanakan oleh SEAMEO- SEAMOLEC, Jakarta yang merupakan Center
SEAMEO di Indonesia yang sangat aktif menyiapkan pola Pendidikan Jarak Jauh
atau Distance Learning dengan semua center SEAMEO di 10 (sepuluh)
anggota negara ASEAN,
II. Peran Pendidikan dalam Pilar Sosial Budaya
ASEAN, salah satunya dengan Promosi Bahasa dan Budaya Indonesia untuk
warga dilingkungan ASEAN, sebagai contoh negara Thailand begitu semangatnya
warga Thailand untuk belaja bahasa dan budaya Indonesia sebagai bahasa kedua
mereka,
Mengapa
hal ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa dan budaya primadona dan
diminati di Thailand dan negara-negara ASEAN, hal ini dikarenakan: (i)
Indonesia sebagai Negara terbesar di ASEAN, (ii) Persiapan ASEAN Community
2015, semua Negara ASEAN berlomba-lomba untuk menjadi “HUB” untuk semua bidang
baik Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Kuliner, dll., serta (iii) Menguasai
Bahasa merupakan hal yang paling penting dalam kancah ASEAN Community
2015.
Untuk
itu tidak heran bila Kementerian Pendidikan (MoE) Thailand menyediakan Dana
yang besar untuk ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah (SMP dan SMU), Sekolah
Kejuruan (SMK) dan Pendidikan Tinggi (PT) untuk semua program kegiatan dalam
rangka mempersiapkan ASEAN Community 2015.
Sedangkan
Program lainnya: (i) mengirimkan guru sekolah dasar, menengah dan kejuruan ke
luar negeri untuk belajar bahasa Inggris, (ii) mensosialisasikan
program-program pendidikan dan kebudayaan ASEAN di sekolah dan perguruan tinggi
di seluruh Thailand, (iii) sebagai tuan rumah
Seminar, Workshop, Konferensi, Pameran yang bertaraf Internasional di semua
bidang di kota Bangkok, Chiang Mai, Pattaya, Phuket, dll. Sedangkan pendidikan
bahasa Indonesia untuk mahasiswa di Universitas Thammasat, Bangkok telah dibuka
sejak tahun 2000-an dengan membuka program studi bahasa Indonesia dengan dosen
dari UGM dalam program ASEAN Study, serta pada awal semester depan pada Juni
2012 akan dibuka untuk semua mahasiswa di seluruh Fakultas di Universitas
Thammasat untuk kuliah bahasa Indonesia dengan beban 4 SKS dengan dosen dari
Indonesia. Indonesian Study Center merupakan
salah satu bentuk Soft Power Diplomacy bidang Pendidikan dan Kebudayaan
yang sangat penting khususnya di Negara ASEAN dalam rangka mempersiapkan ASEAN Community
2015, serta semakin banyak mahasiswa, pelajar,
pejabat dan warga Thailand yang semangat untuk belajar bahasa Indonesia dan
kebudayaan sehingga sangat penting adanya Indonesian Study Center
sebagai salah satu tempat untuk belajar/kuliah bahasa Indonesia, seni
dan budaya Indonesia di negara Thailand dan semoga bisa
dilaksanakan untuk negara-negara lain di ASEAN, seperti negar yang memiliki
Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia dan KBRI Manila,
Philiphina, serta Fungsi Pensosbud KBRI dinegara Vietnam, Singapura, Myanmar,
Kambodia, Laos, dan Brunei Darusalam,
III. Sosialisasi ASEAN Community 2015
baik ditingkat Pendidikan Dasar, Menengah, serta Pendidikan Tinggi di Indonesia;
Apakah
sudah dilaksanakan sosialisasi diseluruh Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Kejuruan
serta Pendidikan Tinggi se Indonesia berkaitan dengan ASEAN Community 2015?
Kegiatan
ini telah dilaksanakan diseluruh negara Thailand baik dari tingkat Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah serta Pendidikan Tinggi. Sehingga semua Guru serta
siswa-siswi dan mahasiswa se Thailand telah menyiapkan dirinya dengan baik
dalam rangka ASEAN Community 2015 mendatang. Kementerian Pendidikan
(MoE) Thailand telah menyiapkan Dana yang besar dalam rangka ASEAN Community
2015 ini untuk semua tingkat pendidikan di Thailand.
Bila
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdikbud, Indonesia belum menyiapkan
kegiatan ini dengan baik ada kekawatiran banyak siswa-siswi, Guru, Mahasiswa
dan Dosen yang tidak tahu menahu tentang apakah yang dimaksud dengan ASEAN Community
2015?
Bagaimana
Indonesia akan ikut aktif berperan dalam ASEAN Community 2015 yangg kurang dari
2 (dua) tahun mendatang baik untuk menyiapkan Kurikulum Pendidikan Dasar,
Menengah serta Kejuruan, Standarisasi serta Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah
dan Kejuruan yang masih belum memiliki Standar ASEAN, yang mana nantinya lulusan
Sekolah Umum dan Kejuruan dari tanah air bisa bekerja dilingkungan
negara-negara ASEAN,
IV. Student Mobility and Credit Transfer
serta Research Cluster ditingkat Pendidikan Tinggi se ASEAN;
Persiapan
ASEAN Community 2015 ditingkat pendidikan Tinggi Indonesia sangat positif dan
aktif, sejak tahun 2009/2010 iktu aktif berperan mendirikan program Student
Mobility adn Credit Transfer di 3 (tiga) negara ASEAN yaitu Malaysia-Indonesia-Thailand
Program yang telah mengirimkan lebh dari 75 (tujuhpuluh lima) mahasiswa
Indonesia ke Malaysia dan Thailand dan sebaliknya selama 1 (satu) semester
kuliah di beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand. Pada tahun 2013
mendatang negara Vietnam dan Philiphina akan ikut bergabung dalam program ini
dengan nama baru AIMS. Kegiatan ini didukung SEAMEO- RIHED, Thailand.
Selain
program AIMS juga telah berjalan dibawah koridor ASEAN Sekretariat yaitu Asian
University Network (AUN) yang mana perguruan tinggi yang masuk dalam AUN dari
Indonesia adalah Universitas Gadjahmada , Universitas Indonesia, Universitas
Airlanggala, dan Institut Teknologi Bandung, untuk negara Thailand Universitas
Chualongkorn, Burapha University, Chiang Mai University dan Mahidol University.
Kegiatan yang telah dilaksanakan program M-I-T dan AUN ini merupakan kegiatan
dalam rangka persiapan ASEAN Community
2015 khususnya pertukaran dan Transfer Kredit mahasiswa tingkat Bachelor
di ASEAN,
Subscribe to:
Posts (Atom)